Indonesia

[Indonesia] [list]
About
Warta Pergerakan adalah blog yang menyajikan berbagai warta atau informasi terkait aktivitas pergerakan di Dunia.



Pergerakan Nasional Indonesia

Faktor utama yang melatarbelakangi lahirnya pergerakan nasional, yaitupolitik etis. Kebijakan yang bernama politik etis tersebut diambil setelah pidato Ratu Wihelmina dari takhtanya pada 1901. Ia mengumumkan: “Sebagai sebuah kekuatan Kristen, Belanda wajib melakukan kebijakan pemerintah di Hindia dengan kesadaran bahwa Belanda memiliki kewajiban moral kepada rakyat di wilayah-wilayah tersebut.”Kebijakan tersebut berupaya meningkatkan pelayan kesehatan, perluasan pendidikan, perluasan fasilitas komunikasi, irigasi dan infrastruktur lainnya, serta pelaksanaan transmigrasi yang membawa keuntungan untuk kepentingan perniagaan Barat serta untuk orang Indonesia sendiri.Lalu, politik etis akhirnya menjadi senjata makan tuan. Pendidikan melahirkan generasi terdidik dan tercerahkan—generasi yang sadar mengenai jati dirinya sebagai bangsa terjajah dan berani berjuang mengusir kolonialisme.

Sebelumnya, bangsa kita juga sangat menderita dan tidak diperlakukan adil. Dalam semua bidang kehidupan, pemerintah Hindia Belanda tetap memberlakukan Indische Stootsregeling. peraturan yang dikeluarkan 1854 ini membagi penduduk Hindia Belanda menjadi tiga bagian, yaitu: golongan Eropa sebagai warga kelas I, golongan Timur asing (Arab, Tionghoa, Jepang) sebagai warga kelas II, golongan bumiputera sebagai warga kelas III. Politik diskriminasi mendorong gerakan pemuda, khususnya kaum terpelajar.

Selain itu, faktor luar negeri juga turut mendorong lahirnya pergerakan nasional Indonesia. Pergerakan nasional dan modernisasi di beberapa negara Asia, seperti Turki, RRC, India, Restorasi Meiji di Jepang serta kemenangan negeri itu melawan Rusia pada 1905 turut memompa semangat para tokoh pergerakan nasional untuk mengusir penjajah dari tanah air.

1.Boedi Oetomo (1908)

Organisasi ini dipelopori oleh mahasiswa STOVIA (School Tot Opleiding van Indische Artsen) atau Sekolah Kedokteran Peribumi. Organisasi yang dibentuk pada 20 Mei 1908 oleh Wahidin Sudiro Husodo, Soetomo, Gunawan Mangunkusumo dianggap sebagai awal kebangkitan nasional. Organisasi ini mengadakan kongres pertama di Yogayakarta pada bulan Oktober 1908. Dalam kongres itu diputuskan bahwa:

a.Boedi Oetomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik,

b.kegiatan terutama ditujukan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, dan

c.ruang gerak hanya terbatas daerah Jawa dan Madura.

2.Indische Veereniging (Perhimpunan Hindia) pada 1908

Perhimpunan Hindia ini akhirnya lebih dikenal dengan Perhimpunan Indonesia sejak 1922. Organisasi PI tidak besar karena beranggotakan mahasiswa Indonesia yang belajar di negeri Belanda. Anggotnya hanya 38 orang, tetapi para anggotanya termasuk yang nantinya menjadi pemimpin nasional, seperti Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Ali Sastroamidjojo, dan Soekiman Wirjosandjojo.Tujuan utamanya adalah mempersipakan para pelajar Indonesiauntuk menjadi pemimpin politik ketika kembali ke Indonesia.

3.Sarekat Islam (1912)

Sarekat Islam (SI) yang semula bernama Sarekat Islam didirikan pada tahun 1911 oleh Haji Smanhudi. Ia seorang pengusaha batik dari kampung Laweyan, Solo. Organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) didasarkan padadua hal, yaitu: (1) agama Islam, (2) ekonomi, yakni memperkuat kemampuan para pedagang Islam agar dapat bersaing dengan para pedagang Tionghoadan India. Atas usul HOS Cokroaminoto, pada tanggal 10 September 1912 nama SDI diubah menjad SI. Hal itu dilakukan agar ruang gerak organisasi tidak terbatas hanya dalam bidang perdagangan saja. Dalam akta notaris disebutkan tujuan SI sebagai berikut:

·memajukan perdagangan,

·membantu para anggotanya yangmengalami kesulitan dalam bidang usaha (permodalan),

·memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk peribumi,

·memajukan kehidupan agama Islam.

Pada tahun 1913, SI melakukan kongres pertamanya di Surabaya. Kongres tersebut memutuskan: (1) SI bukan partai politik, (2) SI tidak bermaksud melawan pemerintah Belanda, (3) HOS Cokroaminoto dipilih sebagai ketua SI dan menetapkan Surabaya sebagai pusat organisasi.

Sikap kritis SI terhadap praktik kapitalisme serta komitmennya memperjuangkan rakyat kecil menarik perhatian Indische Sosial Democratische Vereeniging (ISDV) yang berhaluan marxis-komunis. Organisasi pimpinan Sneevliet (Belanda) ini kemudian menyusup ke SI. Dua anggota SI yang militan dan berbakat berhasil direkrut, yaitu Semaun dan Darsono. Awalnya, pimpinan SI tidak menaruh curigakarena menganggap garis perjuangan SI dan ISDV sama. Namun, akhirnya SI terpecah dua, yaitu SI Putih atau kubu nasionalis religius dan SI Merah dengan haluan sosialis kiri (komunisme) di bawah pimpinan Semaun dan Darsono.

Demi menegakkan disiplin organisasi, Semaun dan Darsono beserta pengurus yang berhaluan kiri kemudian dikeluarkan dari keanggotaan SI. Mereka mendirikan Perserikatan Komunis Indonesia (PKI) pada 1920, yang kemudian diubah menjadi Partai Komunis Indonesia pada 1924.

Dalam kongres SI 1923 di Madiun, SI mengaganti namanya menjadi Partai Sarekat Islam. Pergantian nama dilakukan karena ada anggapan bahwa ikatan dalam SI lemah. Selanjutnya, dalam kongres 1926, PSI menjadi bersikap nonkooperatif atau menentang pemerintah kolonial. Mereka menilai pemerintah kolonial mengabaikan hak-hak peribumi. Karena perubahan garis politik ini, Cokroaminoto menyatakan menolak ketika diangkat menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat)pada tahun 1927. Lalu, PSI berganti nama lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) pada tahun 1929.

Pada tahun 1930, PSII mengalami kemerosotan karena terpecah menjadi tiga partai. Ada PSII Kartosuwiryo, PSII Abikusno, dan PSII. Akhirnya, aktivitas partai ini terhenti sejak pendudukan Jepang.

4.Muhammadiyah (1912)

Muhammadiyah terbentuk di Yogayakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh H. Ahmad Dahlan. Tujuan organisasiini memberikan pengertian ilmu agama yang benar, memberikan pengarahan hidup menurut ajaran agama, dan memajukan pengajaran berdasarkan agama Islam. Kegiatan nyata yang dilakukan Muhammadiyah meliputi:

·bidang pengajaran

Pengajaran dalam Perguruan Muhammadiyah menggunakan bahasa Belanda dengan tujuan mengadakan pembernatasan buta huruf.

·bidang sosial dan kesehatan

Organisasi ini menyelenggarakan rumah yatim dan kegiatan dakwah sehingga masyarakat memperoleh pengarahan kehidupan bergama yang modern. Mereka juga mengadakan bank Islam untuk membantu pengusaha-pengusaha lemah. Selain itu, mereka juga membangun rumah sakit demi peningkatan kesehatan dan kesejahteraan rakyat.

·bidang agama

Mereka membentuk badan perjalanan haji yang mengurus perjalanan haji ke tanah suci.

5.Indische Partij

Indische Partij didirikan 25 Desember 1912 di Bandung oleh E.F.E. Douwes Dekker—kemudiaan dikenal dengan nama Danudirjo Setyobudi, Dr. Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat alias Ki Hajar Dewantara. Tujuan pergerakannya adalah Hindia Merdeka. Hindia untuk orang Hindia, yang terdiri atas semua suku bangsa di tanah air kita. Ditegaskan pula semua orang Indo—berdarah campuran Eropa-bumiputra, dan semua orang-orang dari bangsa lain harus mengakui Indonesia sebagai tanah airnya.

Cita-cita Indische Partij disebarluaskan melalui surat kabar De Expres. Dalam waktu singkat partai politik pertama ini telah mempunyai tiga puluh cabang dengan anggota lebih dari tujuh ribu orang. Akibat dari kemajuannya, maka permohonan yang ia ajukan kepada pemerintah Belanda untuk mendapat pengakuan badan hukum ditolak pada bulan Maret 1913dengan alasan organisasi yang bersifat politik menggangu keamanan umum. Lalu, mereka diasingkan. Mereka memilih negeri Belanda sebagaitempat pengasingan. Selama dalam pengasingan mereka tetap berusaha untuk menanamkan jiwa nasional dan menggerakkan orang Indonesia di negeri Belanda supaya menuntut Indonesia merdeka.

6.Partai Komunis Indonesia (1924)

Sejak Karl Marx mencetuskan manifesto komunis pada tahun 1884, maka golongan itu menyebar luas di kalangan rakyat Eropa termasuk negeri Belanda. Pegawai Belanda bernama Sneevliet pada tahun 1914 mendirikan Indische Social Democratische Veereniging (ISDV) dengan Semarang sebagai pusatnya. Lalu, Sneevliet memengaruhi Semaun dan Darsono yang merupakan anggota Sarekat Islam.Seperti yang disampaikan di atas, SI pecah dan mereka bergabung dalamSI Merah. Pada tahun 1920 didirikan Perserikatan Komunis Indonesia oleh SI Merah dan tahun 1924 namanya diubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hubungan PKI dnegan pemerintah kolonial Belanda makin memburuk karena PKI mengadakan pemberontakan pada tahun 1926. Pemberontakan itu dipimpin oleh Muso, Alimin, dkk. Pemberontakan ini terjadi di Banten. Lalu, setahun berikutnya terjadi di Sumatera Barat. Oleh karena itu, PKI dianggap sebagai partai terlarang. Sukar untuk menilai pemberontakan tersebut sebagai peristiwa yang membanggakan dalam sejarah nasional Indonesia. Sebaliknya sebagai akibat petualangan PKI itu pergerakan nasional Indoensia mengalami penindasan yang luar biasa sehingga semakin tidak dapat bergerak pada tahun-tahun berikutnya.

7.Partai Nasional Indonesia (1928)

Partai nasionalis yang didirikan oleh Soekarno dan para anggota Algemene Studieclub pada 4 Juli 1927 dengan nama PerserikatanNasional indonesia dan menjadi Partai Nasional Indonesia pada Mei 1928. Sejak awal, PNI berupaya mencapai kemerdekaan penuh dan berupaya mewakili seluruh rakyat Indonesia dari semua kelompok agama, etnis, dan kelas, walaupun pendukung terbesarnya dalah kelas menengah dan petani abangan. PNI menolak menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) dan sebaliknya berupaya membangun pengikut massa dan mengklaim memiliki sepuluh ribu anggota pada 1929.

Walaupun lebih kecil dari Sarekat Islam, PNI membuat khawatirpemerintah kolonial. Pada masa itu sempat muncul berita-berita provokatif yangmengatakan PNI akan melaksanakan pemberontakan.Pemerintah kolonial akhirnya menangkap dan memenjarakan Soekarno dan kawan-kawan pada 1929. Sisa-sia partai ini membubarkan diri secara formal pada April 1931.

Terkejut melihat begitu mudahnya Belanda menghancurkan PNI Soekarno dengan menangkap para pemimpin puncaknya, Hatta mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) bersama Sutan Sjahrir sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk membangun kader bagi pergerakan nasionalis.

8.Gabungan Politik Indonesia (Gapi) pada 1939

Perhimpunan organisasi-organisasi nasionalis Indonesia yang dibentuk Mei 1939 terutama atas inisiatif M.H. Thamrin dari Partai Indonesia Raya (Parindra) dan termasuk Gerakan Indonesia Raya (Gerindo) dan Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Gapi menuntut penentuan nasib sendiri dan parlemen yang dipilih untuk Indonesia. Gapi menggunakan slogan Indonesia Berparlemen. Pada 1939, Gapi mensponsori Kongres rakyat Indonesia yang menyerukan kerja sama antara Indonesia dengan Belanda dalam menghadapi situasi duni ayang memburuk. Namun, seruan ini mengalami kegagalan.

9.Volksraad (Dewan Rakyat)

Lembaga perwakilan Hindia Belanda yang dibentuk pada tahun 1918 dengan 39 anggota, setenaghnya dipilih dan sisanya diangkat. Kenaggotannya berdasarkan etnis, yaitu pada awalnya 15 pribumi ditambah 23 Eropa dan “timur asing”. Pada 1931, keanggotaanya diperluas menjadi 60 orang, 30 orang pribumi yang 20 di antaranya dipilih, 25 orang Eropa (15 dipilih). Perwakilan pribumi yang dipilih bertugas selama empat tahun dipilih dewan-dewan lokal dan kabudapten sebagai elektorat tunggal. Pada awalnya Volksraad hanya bisa memberi masukan. Namun, karena para anggotanya memeiliki imunitas parlementer maka hal ini menjadi dasar bagi kaum nasionalis untuk menerima pemilihan.

Pada Juli 1936 disampaikan Petisi Soetardjo oleh Soetardjo Kartohadikusumo, seorangbirokrat karier dan bukan anggotapergerkan nasionalis. Petisi ini meminta diadakannya konferensi untuk mempersiapkan status dominion untuk Indonesia setelah sepuluh tahun, mengikuti model Persemakmuran Filipina. Banyak kaum nasionalis yang percaya bahwa petisi ini meminta terlalu sedikit. Namun, kegagalanpemerintah kolonial untuk menidaklanjuti petisi ini setlah disahkan oleh Volksraad menjadi simbol kekerasan pendirian politik Belanda.



Pergerakan nasional merupakan istilah yang digunakan pada fase sejarah Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Pergerakan nasional terjadi dalam kurun waktu 1908-1945. Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (2015) karya Ahmadin, 1908 dijadikan sebagai awal pergerakan nasional karena pada masa tersebut perjuangan yang dilakukan rakyat masuk dalam kategori bervisi nasional. Pergerakan yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah sebelum tahun ini, masih bersifat kedaerahan. Kemudian di 1908 lahir organisasi modern dengan cita-cita nasional. Istilah pergerakan nasional juga digunakan untuk melukiskan proses perjuangan bangsa Indonesia dalam fase mempertahankan kemerdekaan. Pergerakan masa ini untuk membendung hasrat kaum koloni yang ingin kembali merebut kekuasaan Indonesia. Dalam buku Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan (2004) karya Sudiyo, pergerakan nasional adalah menunjukkan sifat yang lebih aktif dan penuh menanggung risiko dalam perjuangan. Baca juga: Istana Merdeka: Sejarah dan Tempat Kediaman Resmi Presiden Munculnya Pergerakan Nasional Pergerakan nasional menjadi wujud protes atas penindasan kaum kolonial kepada rakyat di Indonesia selama bertahun-tahun. Penyebab terjadinya pergerakan nasional dibedakan dalam dua kelompok, yaitu: Faktor internal (dalam negeri) Beberapa faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional yang bersumber dari dalam negeri antara lain: Adanya tekanan dan penderitaan yang berkelanjutan. Rakyat Indonesia harus melawan penjajah. Adanya rasa senasib yang hidup dalam cengkraman penjajah dan timbul semangat bersatu membentuk negara. Adanya rasa kedasaran nasional dan harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air serta hak menentukan nasib sendiri. Faktor eksternal (luar negeri) Beberapa faktor eksternal juga mendorong proses timbulnya pergerakan nasional, di antaranya: Masuknya paham liberalisme dan human rights Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politis Etis pada 1902. Sehingga menimbulkan wawasan luas bagi pelajar Indonesia. Kemenangan jepang terhadap Rusia tahun 1905, yang membangkitkan rasa percaya diri bagi rakyat Asia-Afrika dan bangkit melawan penjajah. Gerakan Turki Muda pada 1896-1918 yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki. Gerakan Pan-Islamisme yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin al-Afgani yang mematahkan dan melenyapkan imperialisme barat. Pergerakan nasional di Asia, seperti gerakan Nasionalisme di India, Tiongkok, dan Philipina. Baca juga: Demokrasi: Pengertian, Sejarah Singkat dan Jenis Organisasi pada pergerakan nasional di Indonesia Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (2012) karya SJ Rutgers, terdapat beberapa organisasi yang ada selama pergerakan nasional, di antaranya: Budi Utomo Oragnisasi yang diawali dr. Wahidin Soedirohoesodo yang berkeliling Jawa untuk melakukan sosialisasi pentingnya pendidikan. Selain itu, terdapat dana pendidikan untuk yang kurang mampu. Dana tersebut disebut dengan Studie Fond. Pada 1907, Wahidin bertemu denghan Soetomo, mahasiswa STOVIA dan membentuk organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Organisasi ini merupakan organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dan beranggotakan mahasiswa STOVIA. Berdirinya organisasi merupakan awal kebangkitan nasional atau pergerakan nasional. Sehingga ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional. Sarekat Islam Organsiasi tersebut berawal dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan Haji Samanhudi di Solo pada 1911. Organisasi tersebut dibentuk untuk melindungi pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha non lokal dalam dagang batik. Kemudian SDI dirubah menjadi Sarekat Islam (SI) dan diketuai oleh HOS Tjokroaminoto pada 1912. SI kemudian menjadi besar karena semua orang boleh bergabung dalam organisasi jika beragam Islam. Namun pada 1921, SI terpecah menjadi dua kubu yaitu SI Putih dan SI Merah. SI Putih berpusat di Yogyakarta dan SI Merah berpusat di Semarang. Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan Indische Partij Didirkan di Bandung pada 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr EFE Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), RM Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), serta dr Tjipto Mangoenkoesoemo. Indische Partij bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera. Selain itu juga mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Organisasi tersebut mengkritik pemerintah kolonial Belanda. Kritikan ditulis oleh RM Suwardi yang berjudul Als ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda). Sehingga pada 4 Mei 1913, organisasi tersebut dianggap partai terlarang dan ketiga tokoh tersebut diasingkan ke Belanda. Perhimpunan Indonesia Organisasi yang didirkan Belanda pada 1908 yang awalnya diberi nama Indische Vereeniging oleh Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto. Kemudian 1925 dirubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Istilah Indonesia digunakan untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan negara serta menggantikan kata Hindia Belanda. Baca juga: Biografi Samanhudi, Pahlawan dan Pedagang Batik Tokoh yang tergabung adalah Mohammad Hatta, Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Perhimpunan Indonesia berjuang dengan kekuatan sendiri dan tidak meminta kepada pemerintah kolonial Belanda. Organisasi ini memiliki majalah dengan nama Hindia Poetra dan menjadi Indonesia Merdeka. Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) Didirikan pada 9 Mei 1914 oleh Henk Sneevliet, anggota Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda dan rekannya di Surabaya. Organisasi ini menganut paham Marxisme dan berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia pada 23 Mei 1920. Pada Desember 1920 berubah nama lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI diketuai oleh Semaun. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melancarkan pemberontakan di Jawa dan Sumatera yang kemudian dikalahkan oleh kolonial Belanda. Partai Nasional Indonesia (PNI) PNI merupakan perkumpulan yang dibentuk Soekarno pada tanggal 4 Juli 1927. PNI bergerak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Setelah Kongres tahun 1928 di Surabaya, anggotanya semakin meningkat sehingga mengkhawatirkan pemerintah kolonial. Akhirnya pada 29 Desember 1929 empat tokoh PNI, yaitu Soekarno, Gatot Mangkoeprodjo, Maskoen, dan Soepriadinata ditangkap dan dihukum oleh Pengadilan Bandung. Soekarno kemudian menyampaikan pembelaan dengan Indonesia Menggugt.



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo", https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/30/060000269/pergerakan-nasional-di-indonesia-diawali-organisasi-budi-utomo?page=all.

Penulis : Serafica Gischa

Editor : Serafica Gischa